Thursday, September 25, 2014

Gejala Diabetes Pada Anak Dan Pengobatan



14 November dirayakan sebagai hari diabetes dunia, merupakan inisiatif dari International Diabetes Federation dan WHO. Pemilihan tanggal ini merupakan penghormatan kepada Dr Frederick Banting yang merupakan seorang penemu insulin untuk mengobati pasien diabetes dan menyelamatkan banyak nyawa.

Menurut WHO, ada lebih dari 220 juta orang di dunia mengidap penyakit diabetes, diprediksikan akan bertambah dua kali lipat pada tahun 2030. Dari hasil penelitian dan survey menunjukkan bahwa 80 persen kematian akibat diabetes berada pada negara-negara yang berpenghasilan rendah.


Pada umumnya perhatian lebih banyak ditujukan pada penderita diabetes dewasa, padahal penderita diabetes pada usia anak juga cukup banyak dan perlu mendapatkan perhatian serta bantuan. World Diabetes Foundation mengungkapkan gejala-gejala diabetes pada anak yaitu tingginya kadar gula darah (GD) yang berada diatas 200 md/dl. Tingginya kadar gula ini menyebabkan munculnya molekul gula pada air kencing, sehingga disebut juga kencing manis.


"lebih dari 220 juta orang di dunia mengidap penyakit diabetes, diprediksikan akan bertambah dua kali lipat pada tahun 2030"


Selain GD yang tinggi, gejala klinis lainnya yaitu : Polifagi (merasa lapar terus menerus, sering makan), polidipsi (merasa haus terus menerus, sering minum), dan poliuri (sering kencing).

Diabetes pada anak disebut dengan diabetes tipe 1, dimana terjadi kerusakan pada pankrean sehingga tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup dan mengakibatkan terjadinya defisit absolut insulin. Sedangkan diabetes pada orang dewasa disebut dengan diabetes tipe 2, dimana terjadi kerusakan pada sel tubuh meskipun insulin tersedia dengan cukup, ini menyebabkan defisit relatif insulin.

Untuk anak, pada diabetes tipe 1 gejala awalnya adalah sering mengalami keluhan sakit perut berulang dan riwayat infeksi virus seperti parotitis (gondhongen), cacar air (cangkrangen), diare akut, dan flu singapura (HMFD). Ditambah dengan menyebaran virus ke pankreas yang bersifat merusak organ tersebut.

Komplikasi
Penyakit diabetes menyebabkan komplikasi akut dan kronis, komplikasi akut ini dapat menyebabkan kematian bagi penderita karena GD yang tinggi disebut dengan hiperglikemi. Sedangkan hipoglikemi atau rendahnya GD terjadi karena pengobatan yang berlebihan.

Untuk Kronis komplikasi, terjadi karena adanya kelainan pada pembuluh darah besar di jantung dan otak atau pembuluh darah kecil di mata, ginjal dan serabut saraf. Hiperglikemi atau tingginya GD menyebabkan si anak selalu merasa lapar, sering kencing, merasa dehidrasi, lemah, terjadi kejang dan dapat mengakibatkan kematian. Sedangkan untuk hipoglikemi atau rendahnya GD menyebabkan si anak cepat emosi, lelah dan keringat dingin, hilang kesadaran, dan mengganggu proses pertumbuhan anak.

Diabetes pada anak ini jika dewasa nanti akan berpotensi mendapatkan penyakit jantung koroner, gagal ginjal, mati rasa, kebutaan atau bahkan kematian pada usia dewasa. Diabetes dan kadar gula (GD) harus selalu diperiksa untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Pengobatan
Untuk diabetes tipe 1, pengobatan yang dibutuhkan adalah injeksi insulin. Berbeda pada penderita dewasa yang harus mengkonsumsi obat anti diabetes oral (OAD). Insulin ini dimaksudkan untuk mengatasi komplikasi akut dan mencegah kematian dan juga untuk mencegah meningkat menjadi komplikasi kronis, di sisi lain juga membantu si anak untuk terus berkembang tumbuh.

Anak yang menderita diabetes ini harus selalu mendapatkan insulin, baik itu dalam keadaan sakit maupun sehat. Pola makan, jenis makanan dan olahraga merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan. Tidak perlu melakukan diet (jika si anak tidak obesitas). Semua anak, meskipun mengidap diabetes, harus mendapatkan makanan yang cukup untuk tumbuh kembangnya. Olahraga dan bermain bersama teman sebaya juga harus tetap dilakukan, pemberian insulin akan disesuaikan dengan tinggi rendahnya GD seusai bermain atau berolahraga. Sehingga tidak ada alasan untuk membatasi perkembangan si anak untuk bermain dan berolahraga.

No comments:

Post a Comment