Deteksi Diabetes Mellitus Gestasional! Ibu Hamil Harus Periksa Darah
Selama masa kehamilan, resiko seorang wanita untuk menderita diabetes meningkat. Keadaan dimana seorang wanita menderita diabetes selama masa kehamilan dikenal sebagai dibetes mellitus gestasional (DMG). Para dokter menyarankan kepada setiap wanita yang sedang dalam masa kehamilan untuk memeriksa darahnya.
Ahli penyakit dalam, dr Dyah Purnamasari, Sp PD, mengatakan, sebaiknya semua wanita, baik itu mereka yang beresiko tinggi terkena diabetes maupun mereka yang beresiko rendah, melakukan pemeriksaan darah. Meskipun beresiko rendah, diabetes mellitus gestasional dapat dialami oleh setiap wanita.
Adanya perubahan hormon pada wanita yang sedang hamil memberikan pengaruh pada meningkatnya resiko diabetes mellitus gestasional. Hormon-hormon seperti progesteron, human placentalactogen, kortisol dan prolaktin, akan mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Efek dari hormon-hormon ini adalah melawan kinerja dari insulin dalam mengubah gula darah menjadi gula otot, oleh karena itu, pada masa kehamilan, gula darah pada ibu hamil mengalami peningkatan.
Pada wanita normal yang sedang tidak berada pada masa kehamilan, mereka makan untuk dirinya sendiri. Begitu kebutuhan akan energi mereka sudah cukup, maka gula darah akan diubah mejadi gula otot. Keadaan ini berbeda pada wanita yang sedang hamil, gula darah tidak langsung diproses menjadi gula otot karena janin mereka juga membutuhkan nutrisi, tetap menjadi gula darah agar mudah ditransfer ke janin.
Pemeriksaan darah pada wanita hamil bertujuan untuk mengetahui tingkat resiko wanita menderita diabetes mellitus gestasional. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan positif, maka dibutuhkan langkah-langkah tertentu untuk mengontrol kadar gula darah mereka. Penanganan diabetes pada ibu hamil berbeda dengan penanganan diabetes secara umum yang menggunakan obat, karena obat antidiabetes sangat berbahaya bagi janin.
Untuk menangani diabetes mellitus gestasional pada ibu hamil, harus dilakukan dengan perubahan gaya hidup yaitu dalam pola makan dan olahraga. Jika perubahan belum terlihat juga, maka diperlukan terapi insulin. Terapi insulin ini tidak akan membahayakan kesehatan janin, karena insulin yang digunakan adalah insulin manusia yang memiliki struktur asam amino yang sama seperti yang diproduksi oleh tubuh.
Di sisi lain, jika hasil pemeriksaan darah ternyata negatif, ini bukan berarti si ibu hamil bebas dari resiko diabetes mellitus gestasional, karena pemeriksaan darah akan tetap dilakukan pada saat usia kehamilan mencapai 22 sampai 25 minggu, karena pada minggu-minggu tersebut hormon-hormon kehamilan meningkat dan begitupun dengan resiko diabetes mellitus gestasional yang ikut meningkat.
No comments:
Post a Comment