Depresi Pada Penderita Diabetes, Kenapa dan Bagaimana Mengatasinya
Penderita diabetes harus selalu waspada akan depresi, karena penderita diabetes memiliki masalah penyakit gula, dan ternyata penyakit gula sangat berhubungan dengan depresi. Menurut seorang psikiater dari RS Omni Tangerang bahwa diabetes memang paling sering dihubungkan dengan diabetes.
Depresi pada penderita diabetes melitus mencapai 18-31 persen, sedangkan depresi pada orang normal berkisar antara 11-15 persen. Keadaan ini dikarenakan diabetes mempengaruhi keseimbangan sistem monoamine di otak, yaitu sebuah sistem yang bertanggung jawab mengatur neurotransmitter pada otak yaitu bopamin, serotonin dan norephinephrine.
Penderita diabetes mengalami depresi karena ketidakseimbangan serotonin dalam otak. Khususnya penderita diabetes tipe 1, merekalah yang lebih rentan terkena depresi, karena tubuh mereka tidak bisa lagi memproduksi insulin. Tetapi, ini semua tergantung dari keadaan mental si penderita, jika keadaan mental mereka sangat prima, maka kecil kemungkinan akan menderita depresi.
Penderita diabetes yang mengalami depresi dapat diresepkan obat antidepresan, obat ini tidak berbahaya bagi penderita diabetes. Terdapat dua teori perihal cara kerja antidepresan ini pada penderita diabetes. Yang pertama adalah obat antidepresan ini akan membantu menekan tingkat depresi pada penderita diabetes. Yang kedua adalah obat antidepresan ini akan membantu kinerja otak untuk mengendalikan kadar HbA1c dalam darah.
Pengobatan depresi pada penderita diabetes juga harus menggunakan psikoterapi. Psikoterapi dan psikofarmaka akan membatu mengurangi depresi pasien hingga 70 persen. Psikoterapi juga dapat membantu dan memberikan pemahaman agar penderita dapat menerima penyakit diabetes yang dideritanya.
No comments:
Post a Comment