Sunday, October 19, 2014

Diabetes Di Indonesia Disebabkan Pola Makan Tidak Sehat! Jumlah Penderita Semakin Bertambah

Diabetes Di Indonesia Disebabkan Pola Makan Tidak Sehat! Jumlah Penderita Semakin Bertambah


Dari penyakit tidak menular pada orang dewasa, diabetes melitus adalah penyakit yang paling tinggi dalam menyebabkan kematian. Setiap tahun jumlah orang dengan usia yang produktif menderita diabetes terus bertambah. Faktor keturunan adalah faktor umum dalam diabetes, namun ada faktor lain yang dapat menyebabkan diabetes, seperti pola makan yang tidak sehat, kurang berolahraga, kolesterol dan merokok.

Di Indonesia, menurut Perhimpunan Endokrinologi Indonesia, meningkatnya penderita diabetes disebabkan karena perubahan pola makan. Masyarakat Indonesia pada umumnya, di jaman sekarang ini, menyukai makanan dengan kandugan gula, garam dan natrium yang berlebih, dan dengan sayur atau buah yang sedikit. Keadaan ini mengakibatkan resiko terkena diabetes akan semakin besar.

Menurut data, lebih dari 88 persen orang yang menderita penyakit tidak menular, tidak pernah memeriksa kadar gula darahnya. Padahal untuk proses pengobatan dan perubahan pola makan seseorang harus mengetahui tinggi rendahnya kadar glukosa. Orang yang datang ke rumah sakit sebagian besar adalah orang yang sudah menderita diabetes dengan kondisi yang buruk.

Menurut data International Diabetes Management Practises Studied (IDMPS) pada tahun 2007/2008, sebanyak 674 orang yang menderita diabetes datang ke RSCM adalah mereka yang sudah menderita diabetes selama kurang lebih 6 tahun. Ini menyebabkan, sekitar 53 persen dari penderita tersebut sudah terkena penyakit komplikasi akibat diabetes, seperti jantung atau otak. 20 Persen lainnya menderita kesemutan dan pegal.

Dari data yang sama juga menyebutkan ada sekitar 48 persen dari mereka menderita hipertensi, 54 persen mengalami hiperkolesterol. Untuk menghindari diabetes, salah satu kuncinya adalah dengan rajin memeriksa kesehatan, dan meskipun sudah terkena diabetes, setidaknya penyakit komplikasinya dapat dihindari.

No comments:

Post a Comment